MAKALAH
SARANA DAN PRASARANA PADA DUNIA PENDIDIKAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komputer dan Internet
(Dosen Pengampu Mata Kuliah : Muhammad
Anwar. S.Pd., M.Pd.)
Oleh :
Taufik
Hidayat (1684202057)
Jurusan
Pendidikan Matematika
Angkatan
2016 Sore
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
PGRI SIDOARJO
Jalan Kemiri, Telp.(031) 8950181, Fax.(031) 8071354,
Sidoarjo.
Website : http://stkippgri-sidoarjo.ac.id
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat allah swt. yang telah memberikan rahmat serta karunian-nya kepada
kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah dengan judul “Sarana dan
Prasarana Pada Dunia Pendidikan” tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang
pengertian, komponen, serta proses administrasi sarana dan prasarana pada dunia
pendidikan.
Kami menyadari bhwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan
terimakasih kepadaa semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Alllah SWT. Senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amiiin.
Sidoarjo, November 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ................................................................... ii
Daftar
Isi ............................................................................. iii
BAB I
Pendahuluan ............................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................... 2
D. Manfat Penulisan ................................................... 2
BAB
II Pembahasan ........................................................... 3
A. Pengertian Sarana dan Prasarana
.......................... 3
B. Komponen Sarana dan Prasarana
pada Pendidikan 5
C. Adminstrasi Sarna dan Prasarana
pada Pendidikan 7
BAB III Penutup ................................................................. 15
A. Simpulan ............................................................... 15
B. Saran ..................................................................... 15
Daftar
Pustaka .................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dunia
pendidikan merupakan dunia yang harus dilalui oleh setiap manusia, umumnya
semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula intelektualnya. Dunia Pendidikan
merupakan dunia dimana terdapat kegiatan pembelajaran antara guru dan murid,
kedua komponen ini tidak dapat dihilangkan dalam sebuah proses pendidikan
karena apabila hilang salah atu maka tidak akan pernah tercapai tujuan
pembelajaran. Namun, di sisi lain ada komponen yang juga sangat berperan
sebagai penunjang kegitan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak
langsung. Komponen yang tidak kalah penting adalah sarana dan prasarana.
Setiap
lembaga pendidikan setiap 5 (lima) tahun sekali akan melakukan Akreditasi.
Nilai Akreditasi tertinggi adalah “A” dan minimal adalah “C”, untuk “D” dan “E”
sekolah tersebut dinyatakan belum layak melaksanakan proses pendidikan. Selain
Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang professional perlu didukung dengan
yang memadai. Sarana dan Prasarana mempunyai peranan penting untuk menentukan
nilai Akreditasi suatu lembaga pendidikan. Oleh sebab itu, pemahaman terhadap
komponen – komponen dari sarana prasarana sangat diperlukan dengan tujuan untuk
mempersiapkan agar nilai Akreditasi lembaga pendidikan yang sebelumnya “C” atau
“B” bisa meningkat hingga ke “A”.
Administrasi
sarana dan prasarana pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang atas
tercapainya suatu tujuan dari pendidikan, sebagai seorang personal pendidikan
kita dituntut untuk menguasai dan memahami administrasi sarana dan prasarana,
untuk meningkatkan daya kerja yang efektif dan efisien serta mampu menghargai
etika kerja sesama personal pendidikan, sehingga akan tercipta keserasian,
kenyamanan yang dapat menimbulkan kebanggaan dan rasa memiliki baik dari warga
sekolah maupun warga masyarakat sekitarnya.
B. Perumusan
masalah
Untuk membahas tentang Sarana dan
Prasarana terdapat rumusan masalah sebagai berikut:
1) Apakah
yang dimaksud dengan sarana dan prasarana pada dunia pendidikan?
2)
Meliputi apa sarana dan prasarana pada dunia pendidikan?
3) Bagaimana
Proses Administrasi sarana dan prasarana pada dunia pendidikan?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan
dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1)
Memahami pengertian sarana dan prasarana pada dunia pendidikan
2)
Memahami komponen sarana dan prasarana
pada dunia pendidikan
3) Memahami
Proses Administrasi sarana dan prasarana pada dunia pendidikan
D. Manfaat
Dapat memahami pengertian, komponen serta proses administrasi sarana
dan prasarana pada pendidikan, serta ketika menghadapi suatu permasalahan
dibidang sarana dan prasarana pendidikan, penulis dan pembaca dapat menyikapi
kejadian tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sarana dan
Prasarana
Pengertian sarana dan prasarana Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Sarana adalah segala
sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan.
Sedangkan prasarana adalah
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses
(usaha, pembangunan, proyek).
Sarana pendidikan adalah semua
peralatan serta perlengkapan yang langsung digunakan dalam proses pendidikan di
sekolah. Contoh: gedung sekolah, ruangan, meja, kursi, alat peraga dan
lain-lain (Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP Malang). Prasarana pendidikan merupakan semua
komponen yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses belajar mengajar
di sekolah. Sebagai contoh: jalan menuju sekolah, halaman sekolah, tata tertib
sekolah dan sebagainya (Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan FIP IKIP
Malang).
Sedangkan secara etimologi
(bahasa) sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.
misalnya; ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya. Sedangkan,
prasarana mengandung pengertian suatu alat tidak langsung untuk mencapai tujuan
dalam pendidikan. misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga,
uang, dan sebagainya.
Menurut rumusan Tim Penyusun Pedoman
Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang dimaksud
dengan: “Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses
belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapaian
tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien”.
Pengertian
Sarana Pendidikan Menurut Ahli
Menurut Ibrahim Bafadal (2003: 2),
sarana pendidikan adalah “semua perangkatan peralatan, bahan dan perabot yang
secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah”. Wahyuningrum (2004:
5), berpendapat bahwa sarana pendidikan adalah “segala fasilitas yang
diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat meliputi barang bergerak
maupun barang tidak bergerak agar tujuan pendidikan tercapai”. Sarana
pendidikan adalah seluruh perangkat alat, bahan, dan perabot yang secara
langsung digunakan dalam proses pendidikan. Meja dan kursi anak, papan tulis,
alat peraga, almari, buku-buku, media pendidikan (jika diperlukan merupakan
contoh sarana pendidikan.
Sedangkan pengertian sarana
pendidikan menurut (Tim Penyusun Pedoman Media Pendidikan Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan) adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar
mengajar, baik yang bergerak, maupun tidak bergerak, agar pencapaian tujuan
pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.
Standar sarana dan prasarana adalah
standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang
ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi,
serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,
termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar sarana dan
prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA ditetapkan melalui Permendiknas
nomor 24 tahun 2007.
Setiap satuan pendidikan wajib
memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,
buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
Setiap satuan pendidikan wajib
memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan
pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi
daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat
berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan
Dapat disimpulkan dari beberapa
pendapat di atas, bahwa pengertian sarana pendidikan adalah segala fasilitas
bisa berupa peralatan, bahan dan perabot yang langsung dipergunakan dalam
proses belajar di sekolah. Tentunya semua prasarana dan sarana pendidikan harus
dikelola dengan baik, hal ini dinamakan manajemen sarana pendidikan.
B. Komponen Sarana dan Prasarana pada Pendidikan
Komponen Prasarana dan Sarana meliputi :
a.
Ruang Kantor
Sarana Ruang
Kantor meliputi : komputer, kipas angin/AC, printer, meja, kursi, papan data,
kapur, spidol, pengeras suara, buku, kertas, rak dokumen, penggaris, alat
absensi, almari, meja dan kursi tamu, dan contoh sarana lainnya
b.
Ruang Kesehatan
Sarana Ruang
Kesehatan meliputi : tempat tidur, kipas angin, penimbang berat badan, alat
ukur ketinggian, PPPK, dan contoh sarana lainnya
c.
Ruang Kelas
Sarana Ruang
Kelas meliputi : kursi, meja, papan tulis, kipas angin, papan data kelas, alat
kebersihan kelas, dan contoh sarana lainnya
d.
Ruang Guru
Sarana Ruang
Guru meliputi : komputer, printer, kipas angin, meja, kursi, papan
data, kapur, spidol, buku, kertas, rak dokumen, penggaris, almari, meja dan
kursi tamu, dan contoh sarana lainnya
e.
Ruang Lab Komputer
Sarana Ruang
Lab. Komputer meliputi : meja, kursi, seperangkat komputer, modem, LCD
proyektor, papan tulis, spidol, komputer, printer, meja, kursi,
papan data, kapur, spidol, pengeras suara, buku, kertas, rak dokumen,
penggaris, kipas angin, alat absensi, almari, meja dan kursi tamu, dan contoh
sarana lainnya
f.
Ruang Rapat
Sarana Ruang
Rapat meliputi : meja, kursi, kipas angin, papan tulis, LCD Proyektor
g.
Dapur
Sarana Dapur
meliputi : sendok, piring, gelas, kompor, tabung gas LPG, rak piring
h.
Gudang
Sarana Gudang
meliputi : peralatan – peralatan yang jarang digunakan
i.
Kamar Penjaga
Sarana Kamar
Penjaga meliputi : meja, kursi, papan data, pulpen, alat keamanan
j.
Kamar Mandi dan WC Anak Didik
Sarana Kamar
Mandi dan WC Anak Didik meliputi : bak air, gayung, closed, pengharum kamar
mandi
k.
Kamar Mandi dan WC Guru
Sarana Kamar Mandi dan WC Guru meliputi : bak air,
gayung, closed, pengharum kamar mandi
l.
Ruang Perpustakaan
Sarana Ruang
Perpustakaan meliputi : meja, kursi, rak buku, komputer, printer, kipas angin,
buku – buku pelajaran, buku – buku umum, absensi pengunjung perpus, pulpen.
m.
Musholla
Sarana
Musholla meliputi : Sajadah, tasbih, Al-Qur’an, Hadits, kipas angin
n.
Tempat Wudhu
o.
Tempat Cuci Tangan dan Gosok Gigi
p.
Halaman
C. Administrasi Sarana dan Prasarana pada Pendidikan
Pengertian administrasi sarana dan
prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak
langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai rencana dan tujuan
dalam pendidikan itu sendiri.
Sarana pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi tiga
macam, yakni :
a.
Ditinjau dari habis dan tidaknya dipakai.
Pada konteks ini sarana pendidikan yang
habis dan tidaknya dipakai ada dua macam yakni, sarana pendidikan yang habis
dipakai dan sarana pendidikan tahan lama
a.
Sarana pendidikan yang habis dipakai
merupakan segala sesuatu berbentuk bahan atau alat yang apabila digunakan bisa
habis dalam waktu yang relatif singkat, seperti halnya: tinta, kertas, kapur,
bahan kimia dan sebagainya.
b.
Sarana pendidikan yang tahan lama merupakan
keseluruhan bahan atau alat yang dapat digunakan secara terus menerus atau
berulang kali dengan rentang penggunaan yang relatif lama, seperti: bangku
sekolah, lemari buku, papan tulis dana lain-lain.
b.
Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat
digunakan
Dalam konteks ini sarana dan prasarana
dapat dibagi menjadi dua macam yakni, sarana pendidikan yang bergerak dan
sarana pendidikan yang tidak bergerak.
a.
Sarana pendidikan yang bergerak merupakan
sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau dipindahkan yang disesuaikan dengan
kebutuhan pemakainya, contohnya: rak arsip, bangku sekolah, komputer dan
lain-lain.
b.
Sarana pendidikan tidak bergerak adalah
semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk
dipindahkan, misalnya saluran dari Perusahaan Daerah Air Minum.
c.
Ditinjau dari hubungannya dalam kegiatan
belajar mengajar
Dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
alat peraga, alat pelajaran, dan media pengajaran
Adapun Prasarana pendidikan di sekolah
bisa di klasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:
a.
Prasarana pendidikan yang secara langsung
digunakan untuk proses belajar mengajar, seperti laboratorium, lab. komputer,
lab. bahasa, ruang perpustakaan.
b.
Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak
digunakan untuk proses belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat
menunjang terjadinya proses belajar mengajar, misalnya ruang kepala
sekolah, ruang guru, WC dan lain-lain yang berhubungan dengan sekolah.
Dalam bidang sarana dan prasarana
pendidikan meliputi; perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyaluran,
pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan sarana dan prasarana
pendidikan. Sutjipto (1993), dari daftar berikut dapat diuraikan
sebagai berikut:
a.
Perencanaan
Jones (1969)
menjelaskan bahwa perencanaan pengadaan perlengkapan pendidikan di sekolah
harus diawali dengan analisis jenis pengalaman pendidikan yang diprogaramkan di
sekolah. Sedangkan perencanaan sarana dan prasarana pendidikan
merupakan suatu analisis dalam menetapkan kebutuhan dalam proses belajar
mengajar dengan istilah kebutuhan primer dan kebutuhan yang
menunjang. Dalam proses perencanaan ini harus dilakukan
dengan jeli sesuai dengan karakteristik sarana dan prasarana
yang dibutuhkan baik jenisnya, jumlahnya, ataupun
pemanfaatannya, bahkan harganya.
Sukarna (1987) berpendapat analisa
tentang perencanaan kebutuhan:
a.
Memadukan rencana kebutuhan yang telah
disusun dengan perlengkapan yang tersedia sebelumnya.
b.
Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan
sekolah untuk periode tertentu, misalnya untuk satu semester atau satu tahun
ajaran.
c.
Menampung semua usulan pengadaan
perlengkapan sekolah yang diajukan oleh setiap unit kerja dan menginventarisir
kekurangan perlengkapan sekolah.
d.
Memadukan rencana kebutuhan dengan dana
atau anggaran sekolah yang tersedia. Dalam hal ini, jika dana yang tersedia
tidak mencukupi untuk pengadaan semua kebutuhan yang diperlukan, maka perlu
diadakan seleksi terhadap semua kebutuhan perlengkapan yang telah direncanakan
dengan melihat urgensi setiap perlengkapan yang diperlukan. Semua perlengkapan
yang urgen didaftar dan di dahulukan pengadaannya.
e.
Memadukan rencana (daftar) kebutuhan
perlengkapan yang urgen dengan dana atau anggaran yang tersedia, maka perlu
diadakan seleksi lagi dengan melihat skala prioritas.
f.
Penetapan rencana pengadaan akhir.
Hal yang perlu diperhatikan dalam
menyusun perencanaan sarana dan prasarana kantor, antara lain:
a.
Gunakan prosedur pengelolaan sarana dan
prasarana.
b.
Tentukan jenis, kuantitas, dan kualitas
sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
c.
Sesuaikan antara kebutuhan sarana dan prasarana
dengan biaya yang tersedia.
d.
Sediakan dan gunakan sarana dan prasarana
dalam kegiatan operasional.
e.
Penyimpanan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana.
f.
Kumpulkan dan kelola data sarana dan
prasarana.
g.
Penghapusan sarana dan prasarana sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
b.
Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiatan penyediaan
sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan tugas. Karena fungsi dan
kegiatan setiap sekolah berbeda, maka pengadaan sarana dan prasarana juga tidak
selalu sama antara sekolah yang satu dengan sekolah yang
lain. Namun dalam hal mengadakan sarana dan prasarana pendidikan ini
terlebih dulu dilakukan perencanaan.
Adapun dalam pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan, harus ada seksi perbekalan yang memiliki
fungsi-fungsi sebagai berikut:
a.
Penelitian kebutuhan perlengkapan kerja,
baik mengenai kualitas, jumlah maupun mutu. Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam penelitian dan penentuan kebutuhan perlengkapan kerja adalah
faktor fungsional, transfort, prestise, standarisasi dan normalisasi.
b.
Standarisasi dan perincian benda.
sedangkan langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk mengusahakan
standarisasi ialah :
1) Klasifikasi
alat-alat, menggolong-golongkan alat-alat yang berfungsi sejenis atau
menghasilkan barang-barang tertentu yang sama.
2) Spesifikasi
dan perincian alat-alat dengan menggunakan kemampuannya.
3) Standarisasi
alat-alat dengan pertimbangan untuk penggunaan dalam jangka waktu lama dan
pertimbangan efisiensi kerja.
c.
Pembelian benda perbekalan.
Beberapa pertimbangan pokok dalam pembelian alat-alat
atau barang-barang antara lain :
1)
Survey merupakan langkah awal dalam hal
pengadaan sehingga dapat memungkinkan mendapat barang yang baik dan berkualitas
dengan harga relatif rendah.
2)
Mengadakan lelang terbuka antar produsen
untuk kompetensi diantara produsen dengan membuat spesifikasi atas benda-benda
yang akan dibeli, dan mengadakan penelitian yang seksama diantara produsen
dengan baik.
3)
Mempertimbangkan semua biaya bagi
barang-barang perbekalan tersebut sampai siap digunakan.
d.
Dalam hal Pengiriman barang.
Pengadaan
barang perbekalan dibutuhkan aktivitas pengiriman yang dapat dilakukan melalui jalan darat, laut maupun udara.
3.
Inventaris
Inventarisasi sarana dan prasarana
pendidikan merupakan rangkaian kegiatan dan usaha guna memperoleh data yang
diperlukan mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki. Secara singkat
inventarisasi dapat diartikan sebagai rincian catatan mengenai sarana
dan prasarana. dalam hal pencatatan inventarisasi yang dilakukan di setiap
sekolah bisa saja berbeda, namun pada dasarnya semua dilakukan dengan tujuan
yang sama. Tujuan inventarisasi sarana dan prasarana antara lain:
a.
Agar terkoordinir data tentang sarana dan
prasarana yang dimiliki sebuah sekolah khususnya pada hal ini sarana dan prasarana
pendidikan.
b.
Adanya bukti tertulis terhadap sebuah
kegiatan tentang pengelolaan barang sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
c.
Memudahkan dalam pengecekan barang.
d.
Memudahkan dalam pengawasan.
e.
Memudahkan ketika mengadakan kegiatan
mutasi/penghapusan barang.
4.
Penyaluran
Penyaluran merupakan kegiatan yang
menyangkut pemindahan barang dan tanggung jawab dari instansi / pemegang yang
satu kepada instansi / pemegang yang lain. Kegiatan penyaluran barang meliputi
tiga bagian yaitu:
a. Penyusunan
Alokasi
Untuk menghindari pemborosan dalam pembagian /
pendistribusian barang sehingga merata dan seimbang dengan kebutuhan pemakainya
masing-masing, maka perlu disusun alokasi kuantitas dan frekuensi
pendistribusiannya, sehingga sungguh-sungguh dapat menunjang kegiatan
instruksional
b.
Pengiriman Barang
Pengiriman barang dari pusat-pusat penyalur barang
perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: cara pengiriman, pengemasan,
pemuatan, pengangkutan dan pembongkaran.
c.
Penyerahan Barang
Dalam penyerahan barang hendaklah tidak dilupakan
untuk mengisi daftar penyerahan barang, surat pengantar, faktur, tanda terima
penyerahan barang, biaya pengiriman dan sebagainya.
d.
Pemanfaatan dan pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan terus-menerus untuk
mengusahakan agar barang/bahan tetap dalam keadaan baik atau siap untuk
dipakai.
Tujuan pemeliharaan sarana dan prasarana kantor,
antara lain:
1) Agar barang
tidak mudah rusak karena hama atau suhu/cuaca.
2) Agar barang
tidak mudah hilang.
3) Agar barang
tidak kadaluarsa.
4) Agar barang
tidak mudah susut.
5) Agar sarana
dan prasarana selalu dalam keadaan bersih.
Pemeliharaan sarana dan prasarana kantor dapat
dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya :
1)
Pemeliharaan berdasarkan waktu
a)
Pemeliharaan sehari-hari
Pemeliharaan sarana dan prasarana yang dilakukan
setiap hari, biasanya dilakukan oleh petugas atau karyawan yang menggunakan
barang dan bertanggung jawab atas barang tersebut, misalnya pemeliharaan ruang
kerja, printer, komputer, dan mobil. dalam pemeliharaannya barang-barang
tersebut harus dilakukan setiap hari agar kebersihannya tetap terjaga dan
menghindari kerusakan yang lebih parah.
b)
Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan berkala dapat dilakukan untuk berbagai
jenis sarana dan prasarana dan biasanya dilakukan oleh petugas yang khusus
menangani pemeliharaan barang. adapun rentan waktunya bisa seminggu
sekali, sebulan sekali sesuai dengan rentang waktu yang diperlukan.
2)
Pemeliharaan berdasarkan jenis barang
a)
Pemeliharaan barang bergerak
Pemeliharaan barang bergerak dapat dilakukan setiap
hari maupun secara berkala. Contoh: kendaraan bermotor, mesin kantor, dan alat
elektronik lainnya.
b)
Pemeliharaan barang tidak bergerak
Pemeliharaan barang tidak bergerak juga dapat
dilakukan setiap hari atau secara berkala untuk mengetahui sampai sejauh mana
kualitas barang tersebut masih dapat digunakan. Contoh: membersihkan debu-debu
yang menempel pada alat, sebaiknya dilakukan setiap hari agar alat dapat selalu
terjaga kebersihannya, juga untuk mencegah kerusakan. Instalasi listrik dan air
dapat dilakukan secara berkala.
e.
Penghapusan
Penghapusan merupakan suatu proses kegiatan yang
bertujuan untuk mengeluarkan/ menghilangkan barang-barang milik Negara dari
daftar inventaris negara berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Apabila biaya rehabilitasi barang terlalu besar
sedangkan daya pakainya terlalu singkat maka barang tersebut lebih baik tidak
dipakai lagi dan dikeluarkan dari daftar inventaris. Sebagai salah satu fungsi
dari pengelolaan perlengkapan, penghapusan mempunyai arti:
1)
Mencegah kerugian yang jauh lebih besar
yang disebabkan oleh:
a)
Pengeluaran yang semakin besar untuk
biaya perawatan dan perbaikan / pemeliharaan terhadap barang yang semakin buruk
kondisinya.
b)
Pemborosan biaya untuk pengamanan
barang-barang kelebihan atau barang lain yang karena beberapa sebab, tidak
dapat dipergunakan lagi.
2)
Meringankan beban kerja inventarisasi
karena banyaknya barang-barang yang tinggal menyusut
f.
Pengawasan
Seluruh kegiatan Administrasi Sarana dan Prasarana
Pendidikan tidak bisa berjalan sendiri tanpa kendali dan pengawasan, artinya
setiap kegiatan masing-masing akan dimonitoring setiap saat oleh pimpinan sekolah
serta diperhatikan kerja samanya satu sama lain. Dalam hal
ini pengawasan sifatnya hanya koordinasi serta akselerasi bagi
seluruh fungsi pengelolaan administrasi, sehingga pemborosan waktu, tenaga dan
biaya dapat dihindarkan.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai
sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah
segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses
dalam hal ini kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah semua komponen yang secara
langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk
mencapai rencana dan tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Komponen dari Prasarana yaitu bangunan – bangunan yang
berada dilingkup pendidikan meliputi : Ruang Kantor, Ruang Guru, Ruang Kelas,
Ruang Perpustakaan, dan prasarana lainnya, sedangkan Sarana merupakan isi dari
prasarana atau komponen – komponen yang berada dalam prasarana, Sarana Ruang
kelas ada meja, kursi, papan tulis, dan sarana lainnya
Aktivitas administrasi dalam bidang sarana dan
prasarana pendidikan meliputi; perencanaan, pengadaan, inventarisasi,
penyaluran, pemanfaatan dan pemeliharaan, penghapusan, dan pengawasan sarana
dan prasarana pendidikan.
B.
Saran
Dengan membaca makalah ini dan mengetahui apa itu
sarana dan prasarana, administrasi sarana dan prasarana pendidikan, komponen –
komponen dari sarana dan prasarana pada pendidikan, proses administrasi sarana
dan prasarana pendidikan, dan peranan guru dalam administrasi sarana dan
prasarana pendidikan diharapkan setiap elemen yang terlibat dengan
kegiatan administrasi sarana dan prasarana pendidikan dapat memahami dan
aspirasikannya dalam dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
IKIP, T. D. (1989). Administrasi
Pendidikan. Malang: IKIP Malang.
M. Amin Taib, S. S. (2005). Standar Supervisi dan
Evaluasi Pendidikan Pada Madrasah Aliyah. Jakarta: Ditmapenda.
Sugiono, D. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT. Gramedai Pustaka Utama.
http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-sarana-pendidikan-menurut.html diakses pada (8 September ; 12.41)
http://hendrapgmi.blogspot.co.id/2012/10/manajemen-sarana-dan-prasarana-sekolah.html diakses pada (9 September
2016 ; 07:19)
https://www.google.co.id/search?q=contoh+sarana+prasarana+di+sekolah&espv=2&biw=1152&bih=709&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjVl_H1sprQAhXLsY8KHTCIBp8Q_AUIBigB&dpr=1 diakses pada (9September
2016 ; 07:19)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar